. September 2015 ~ Teknik Komputer dan Jaringan

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, September 29, 2015

Sejarah Luwu

Luwu; Jejak Sejarah Nusantara yang Terlupakan

Berbicara mengenai Sulawesi Selatan khususnya, maka sulit untuk tidak mengenang kerajaan Luwu dan tokoh-tokohnya. Sebab dari sinilah, lahir propinsi Sulawesi Selatan kelak. Bahkan termasuk beberapa daerah yang kini tidak berada dalam wilayah Sul-Sel (Luwu), di zaman dahulu termasuk wilayah Sulawesi Selatan (Luwu).

Demikianlah kenyataan sejarah yang melansir bahwa cikal bakal Sulawesi Selatan dan perdaban manusia bermula dari mitologi masyarakat tentang La Tongeq Langiq atau yang lebih dikenal dengan nama Batara Guru yang diturunkan ke Dunia Tengah tepatnya di Wotu Kab. Luwu Timur. Benar atau tidak, hal ini telah terintegrasikan dalam konsepsi masyarakat pendukungnya. Termasuk tata cara pemerintahan hadat wotu yang sudah menyerupakan sebuah negara (Kingdom).


Kerajaan Luwu dikenal sebagai kerajaan tertua di Sulawesi Selatan, bahkan di Indonesia Timur. Tokoh Batara Guru sendiri yang dikenal sebagai manusia pertama dalam wilayah kesadaran manusia Bugis diinformasikan melalui Sureq Galigo. Ia dturunkan dari Boting langiq untuk menyemarakkan Ale Kawaq (bumi) yang masih kosong.

Mitologi Galigo di kalangan masyarakat Bugis sampai saat ini masih dianggap sebagai sebuah kebenaran –meski terus menerus mengalami reduksi—bahkan sesuatu yang sakral. Karena kesakralannya ini, ia dijadikan sebagai kitab suci kedua setelah al-Qur’an. Mereka meyakini bahwa di dalamnya ada sebuah kekuatan yang tersimpan.

Begitu fantastis dan agungnya sejarah kebudayaan Luwu di masa lalu, telah memberikan justifikasi kemajuan peradaban masyarakat Luwu yang telah melampaui batas-batas nalar kita. Menjadi soal kemudian adalah, sejauh mana pengetahuan masyarakat Sulawesi Selatan dan Luwu khususnya tentang sejarah mereka sendiri?

Jika merujuk pada sejarah, Luwu dapat dikatakan sebagai sebuah kerajaan tertua, khususnya Sulawesi Selatan. Dan sebagai kerajaan tertua, tentunya Luwu banyak menyimpan berbagai catatan sejarah yang panjang. Sureq Galigo yang merupakan karya sastra terpanjang di dunia adalah salah satu bukti nyata dari perjalanan panjang sejarah Luwu dengan beberapa tokohnya yang telah membangun kerajaan Luwu, bahkan memberi warna pada beberapa kerajaan/ wilayah yang ada di nusantara.

Luwu sebagai sebuah wilayah yang otonom (kerajaan), sejak periode Galigo hingga Lontaraq, telah berperan penting dalam membangun tatanan masyarakat di beberapa wilayah. Berbagai wilayah, utamanya di Sulawesi Selatan bahkan kerap menghubungkan keturunannya atau
keberadaan kerajaannya dengan Luwu.

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa Luwu merupakan akar kebudayaan yang telah berintegrasi dalam wilayah kesadaran masyarakat pendukungnya. Disadari atau tidak, keagungan dan kearifan sejarah dan kebuadayaan Luwu telah menjadi kekuatan tersendiri dalam menyerap dan mentransformasikan berbagai anasir kebudayaan dari luar yang kemudian berintegrasi dalam sebuah harmonisasi kebudayaan.

Meski demikian, kekuatan tersebut dewasa ini telah mengalami reduksi struktural. Bahkan secara horisontal, sejarah terlebih kebudayaan Luwu terus mengalami alienasi dari masyarakatnya sendiri. Kondisi ini semakin diperparah oleh adanya kecenderungan terjadinya proses politisasi sejarah dan kebudayaan. Hal ini tentunya juga akan menjadikan sejarah dan kebudayaan Luwu mengalami keterasingan dari pusat kesadaran masyarakat Luwu sendiri.

Berpijak pada kondisi di ataslah, maka Komunitas Kampung Sawerigading (KAMPUS) merasakan perlunya suatu langkah yang tepat untuk mendokumentasikan kembali serpihan-serpihan sejarah tersebut.

Hal ini selain bertujuan jangka pendek untuk mereuni memori masyarakat Sulawesi Selatan akan sejarahnya sendiri,yang pada gilirannya dapat dijadikan aset nasional dalam mengisi pembangunan dengan kerangka otonomi daerah untuk menjadi acuan konsep pemerintahan, juga berfungsi seebagai investasi intelektual bagi generasi selanjutnya. Karena bercermin pada sejarah, adalah salah satu hal yang mampu memicu proses kreatif.

Selain disebabkan alasan di atas, alasan lain yang tak kalah pentingnya adalah berhamburannya referensi tertulis dan non tertulis serta semakin hilangnya saksi-saksi sejarah. Olehnya, dengan segala kerendahan hati dan kerja keras yang hampir tak kenal lelah, KAMPUS telah berhasil menemukan formulasi yang betul-betul unik dalam upaya revitalisasi sejarah besar perdaban Sulawesi di masa lalu dalam bentuk sebuah ensiklopedi. Sebuah langkah fenomenal tentunya, di tengah sepinya referensi yang akan dapat bertutur lengkap dan padat akan nilai dari sebuah sejarah.

Buku yang hadir di hadapan dewan pembaca ini, disusun dalam bentuk ensiklopedi dengan tujuan memudahkan penelusuran jejak sejarah dengan sajian yang padat dan lugas tidak se-kaku bentuk buku pada umumnya –tentu tanpa mengurangi penghargaan terhadap rumitnya penyusunan buku sejarah pada umumnya. Buku ini telah berusaha memenuhi pengertian dasar tentang ensiklopedi sebagai karya yang menghimpun dan menyajikan berbagai data, baik yang tertulis maupun lisan tentang sejarah Luwu yang disusun secara sistemtis menurut abjad dengan memuat lebih dari 600 entri.

Meskipun demikian, buku ini tidak terlepas dari kelemahan manusia pada umumnya, dimana masih terdapat kalimat-kalimat yang tidak menggunakan tanda baca sebagaimana mestinya, yang terkadang mampu mengaburkan makna yang tersimpan di balik sebuah informasi. Hal ini
mungkin perlu dimaklumi, karena dengan keterbatasan waktu (penyusunan hanya berjalan sekitar 6 bulan), sementara begitu bertumpuk data yang mesti dihimpun dan ditata kembali, menjadi tantangan tersendiri.

Ensiklopedi ini selain memuat sejarah Luwu mulai dari diturunkannya Batara Guru hingga peristiwa kecil seperti pembuatan jalan poros Makassar-Palopo, juga memuat bioadata –baik singkat maupun panjang– tokoh-tokoh Luwu (juga daerah-daerah yang masih menjadi bagian distrik Luwu dahulu) tanpa melihat apakah tokoh tersebut adalah pejuang, pengkhianat, dan selainnya. Sebab menjadi pejuang ataupun pengkhianat, atau papaun namanya, hanyalah persoalan nilai.

Sejarah yang sejati tak akan membuat demarkasi antara dua kenyataan hidup kontras, akan tetapi lebih dari itu, persoalan sejarah adalah persoalan pergulatan niali itu sendiri. Sehingga tak heran, jika satu kurun waktu tertentu misalnya, seorang Kahar Muzakkar menjadi pemberontak, tetapi di waktu yang lain, ia begitu dielu-elukan sebagai pahlawan yang berani menentang tirani yang berkedok nasionalisme. Akhirnya, kita mungkin masih ingat, seorang filsuf dunia, Epicurus pernah menyatakan bahwa Historia Magistra Vitae (Sejarah adalah Guru kehidupan) dan kepada dewan pembaca sekalianlah, buku ini mendapatkan tempat sebagai jejak langkah tertinggal namun tak terlupakan.

Selamat Membaca!
Sumber : Wijasalawa's blog
Resensi Buku :
Judul Buku : Ensiklopedi Sejarah Luwu
Penyusun : Idwar Anwar
Penerbit : Komunitas Kampung Sawerigading (KAMPUS)
Cetakan : I, Januari 2005
Tebal : xiii + 656 halaman

Makalah Visual Basic 6.0


Mata Kuliah : Visual Basic
Dosen : Fitro Musfar. Skom




D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
NAMA : Al wahid bachry
NIM : 1004411085
KELAS : III B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
AMIK IBNU KHALDUN PALOPO
2015/2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyusun laporan pembuatan makalah Visual Basic 6.0 dapat terselesaikan dengan baik. 
Pembuatan makalah ini yang diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. selain itu juga makalah ini sebagai tugas mata kuliah Visual Basic 6.0 karena dengan diterapkannya Visual Basic ini dalam mengoperasikan computer maka memudahkan segala cara manusia untuk merelesasikan dirinya dalam berinteraksi dengan mesin computer.
Alhamdulillahi robil alamin.. akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada masalah dan kendala. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dan mengarah pada kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Penulis Berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Mangkutana, 29 september 2015
Al wahid bachry



Daftar isi
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.O
A. Mengenal Mirosoft Visual Basic 6.0 …………………………………….. 2
B. Memulai Visual Basic 6.0 …………………………………………………. 2
C. Lingkungan kerja Visual Basic .………………………………………. .... 3
D. Komponenen-komponen Visual Basic    ………………………………. ……. 3
1.1 Title bar …………………………………………………………….. 3
1.2 Menu bar ……………………………………………………………… 3
1.3 Tool bar ……………………………………………………………… 4
1.4 Tool box ………………………………………………………………. 4
1.5 Project explorer ……………………………………………………….. 4
1.6 Form designer ……………………………………………………….. 4
1.7 Properti window …………………………………………………….. 5
1.8 form layet window ……………………………………………………. 5
1.9 kode window ………………………………………………………… 5
1.10 metood …………………………………………………………………. 5
1.11 Event ………………………………………………………………….. 6
1.12 Module ……………………………………………………………….. 6
1.13 Immediate window …………………………………………………. 6
E. Macam-macam file pada Visual Basic ……………………....................... 7
1.1 File form ……………………………………………………………… 7
1.2 File module ……………………………………………………………. 7
1.3 File Project ……………………………………………………………. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 8
B. Saran …………………………………………………………………….. 8
Daftar Pustaka
BAB  I  PENDAHULUAN
Visual Basic pada dasarnya adalah suatu bidang komputer yang mempelajari cara-cara meningkatkan dan memudahkan komunikasi antara manusia dengan mesin komputer dengan cara mempercepat dan mempermudah untuk membuat aplikasi yang dijalankan di system aplikasi Microsoft windows.
Pembahasan Visual Basic pada makalah ini disusun dari berbagai referensi-referensi yang ada pada setiap persediaan media seperti internet dan buku-buku. Ada banyak aplikasi atau cara yang dapat dipakai dalam mengoperasikan mesin komputer untuk membuat animasi atau grafik yang berbentuk manipulasi atau tiga dimensi, dan salah satunya diantara semuanya yaitu Visual Basic.
Adapun pembahasan Visual Basic yang akan di disajikan pada makalah ini sebagai berikut :
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.O
A. Mengenal Mirosoft Visual Basic 6.0
B. Memulai Visual Basic 6.0
C. Lingkungan kerja Visual Basic
D. Komponenen-komponen Visual Basic  
E. Macam-macam file pada Visual Basic 
BAB  II  PEMBAHASAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
A.  Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 merupakan salah satu software pembuat program aplikasi yang sangat handal hingga saat ini. Software ini diambil dari bahasa pemrograman yaitu Visual Basic. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dapat dimengerti oleh computer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Beberapa kemampuan dari Visual Basic adalah dapat membuat aplikasi berbasis Windows yang mandiri (executable), menguji program (debugging), serta membuat obyek-obyek pembantu seperti : ActveX, Help dan lainnya.
Visual Basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman untuk membuat program aplikasi dalam lingkungan Windows. Dalam mengembangkan aplikasi VB menggunakan pendekatan GUI (graphical User Interfance) untuk merancang antar muka (interfance). Visual Basic juga merupakan awal dari bahasa-bahasa tingkat tinggi lainnya. Basic dirancang pada tahun 1950-an yang ditunjukkan untuk dapat digunakan oleh programer pemula.
B.  Memulai Visual Basic 6.0
Kita mengenal beberapa cara untuk memulai atau menjalankan program visual basic 6.0. Adapun langkah-langkah untuk menjalankan visual basic 6.0, adalah : 
1. Pilih salah satu dari cara berikut ini :
• Arahkan ke grup Microsoft Visual basic 6.0. dari menu Start, lalu klik icon Visual Basic 6.0.
• Klik ganda ikon shourtcut Visual Basic 6.0. pada desktop.
Klik ganda file VB6.EXE pada Windows Explorer. File ini secara default terletak pada folder C:\Program Files\Microsoft Visual Studio\VB98 
C.  Lingkungan Kerja Visual Basic
Layar Visual Basic adalah suatu lingkungan besar mempunyai beberapa bagian kecil yang memiliki sifat :
1. Floating :   Dapat digeser-geser keposisi mana saja dengan menggunakan mouse.
2. Sizeable : Dapat diubah-ubah ukurannya,seperti halnya merubah ukuran pada jendela Windows.
3.Dockable: Dapat menempel pada bagian lain yang berdekatan.Dapat dipindah-pindahkan, digeser, diperbesar atau diperkecil ukuran setiap komponen layer Visual Basic sama dengan memanipulasi jendela Windows.
D.  Komponen-Komponen Visual Basic
1. 1. Title bar
Titlebar merupakan batang judul dari program Visual Basic 6.0 yang terletak pada bagian paling atas dari jendela program, selain itu berfungsi untuk menampilkan judul atau nama jendela.
Fungsi titlebar
1. Memindahkan jendela dengan menggunakan proses drag and drop pada posisi titlebar tersebut
2. Mengatur ukuran jendela dari ukuran maximize ke ukuran restore atau sebaliknya dengan melakukan klik pada posisi titlebar tersebut
1. 2. Menu bar
Adalah tempat dimana perintah (menu) ditempatkan secara hirarki, yaitu Menu > submenu > sub-sub menu. Menu juga dapat diakses dengan cara klik kanan diarea kosong pada form, atau dapat pula dengan menekan tombol Alt + huruft yang digaris bawahi (hotkey). 
1. 3. Tool bar
Tool Bar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari Visual Basic. Icon-icon dapat ditekan pada setiap tombol tersebutlangsung untuk melakukan perintah tertentu. 
1. 4. ToolBox
toolbox letaknya disebelah kiri tampilan yang terdiri dari beberapa icon untuk membuat kontrol dalam form. Tetapi tidak semua icon ditampilkan dalam ToolBox, untuk menampilkan icon yang lain dapat dilakukan dengan menekan klik kanan pada toolBox atau pilih menu Project, Componen 
1. 5. Project Explorer
Setiap aplikasi dalam Visual Basic disebut dengan Project dan setiap projrct dapat terdiri dari beberapa file. Project explorer berfungsi untuk menampilkan daftar form dan modul yang terdapat pada proyek aplikasi yang sedang dikerjakan.
Project juga berisi dengan file-file berbeda yaitu   :
1. Project, sebagai file induk
2. Form file
3. Class module, bersifat oprasional
4. Standar module
5. active control file
6. Single resource file
1 6. Form designer
Merupakan jendela untuk merancang aplikasi yang sedang dibuat. Form Designer ibarat “kanvas” untuk “melukis” user interface. Form dapat disamakan dengan area halaman kerja, yang nantinya dalam aplikasdi sering disebut sebagai Windows.
1. 7. Properties Windows
Jendela properties berisi informasi mengenai objek atau kontrol terpilih yang berada dalam aplikasi Visual Basic. Properties suatu objek/kontrol meliputi nama objek (name), judul (caption), warna, posisi dan lainnya.
1. 8. Form layout windows
Panel ini dapat digunakan untuk mengatur posisi form pada saat aplikasi tersebut dijalankan/ditampilkan. Dan dapat digunakan untuk mengontrol posisi form dalam aplikasi dengan menggunakan sistem grafik dalam sebuah layar. Dengan fasilitas ini kita dapat melihat dan mendengar posisi form yang baru kita disaign.
1. 9. Code Windows
Jendela Code adalah suatu tempat dimana kita dapat menempatkan atau memberikan kode/ perintah pada objek terpilih.  
1. 10  Method
Kumpulan perintah yang memiliki kegunaan yang hampir sama dengan satu fungsi atau prosedur tetapi perintah-perintah sudah disediakan dalam suatu objek. Method umumnya digunakaan untuk menjalankan perintah khusus pada suatu objek tertentu.
Method hampir sama dengan prosedure di dalam bahasa pascal atau sub rutin dalam bahasa basic.  Hanya saja method ini terkait dengan objek yang ada dan kita tidak perlu mendefinisikan perintah/kode  yang harus dilakukan, karena sudah didefinisikan sendiri oleh visual basic.  
Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya anda membuat form, maka form tersebut memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti Delphi dan Java, VB juga bersifat event driven progamming. Artinya anda dapat menyisipkan kode program pada event yang dimiliki suatu obyek.
1. 11  Event 
Event adalah suatu blok kode program yang dieksekusi apabila ada objek yang manipulasi pada program, sebagai contoh perintah pertama pada program. Event procedur command cuck akan dijalankan. Event procedure biasanya memeriksa dan menset properti serta menggunakan pernyataan program lain untuk melakukan pekerjaan program. 
1. 12  Module
Fungsinya hampir sama dengan form,tetapi module tidak berisi objek atau bentuk standar,dan module berisikan kode program atau prosedure yang dapat digunakan dengan programaplikasi. Module dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan bentuk standar. Module dapat berisi beberapa kode program atau prosedur yang dapat digunakan dalam program aplikasi. Untuk membuat modul sendiri, kita dapat memasukkan ke dalam program aplikasi dengan menu Project lalu Add Module.
1. 13  Immediate window
Jendela ini dapat mengevaluasi perintah atau fungsi dalam visual basic (dengan meletakan karakter tanda tanya didepan perintah atau fungsi yang akan anda coba). Selain itu anda dapat menggunakan jendela ini untuk melihat hasil dari perintah debug print dari kode program.
E.   Macam-macam File pada Visual Basic
Dalam Visual Basic dikenal beberapa macam file.
1. 1. File Form (.frm)
File ini berekstensi .frm yang merupakan file form yang berisi objek-objek. Juga berisi kode-kode program yang terkait dengan objek yang dibuat.  Tetapi kode yang ada pada form ini tidak dapat digunakan pada form yang lain.
1. 2. File Modul (.bas)
File ini berisi kode-kode program yang dapat digunakan secara umum. 
1. 3. File Project (.vbp) 
Pada visual basic 3.0 berekstensi .
BAB  III  PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan Visual Basic diatas saya dapat menyimpulkan bahwa, interaksi antara manusia dengan mesin computer dengan menerapkan atau mengaplikasikan software aplikasi Visual Basic sangat menguntungkan pada user, Dan juga  bahasa pemograman visual basic merupakan pemrograman berbasis Windows. Visual Basic juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programming (OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi objek. Visual Basic menyediakan objek-objek yang sangat kuat, berguna, dan mudah dipakai. Dengan fasilitas tersebut, membuat Visual Basic menjadi begitu diinginkan oleh programmer.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa mau mempelajari dan mengembangkan bahasa pemograman visual basic sebab visual basic merupakan bahasa yang mudah untuk di pelajari dan sangat menarik , maka Penulis berharap kepada pembaca (khususnya pemula), untuk sejak dini mempelajari dan mengembangkan bahasa pemrograman tersebut.



Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic
http://www.aat-nueve.co.cc/2009/03/sejarah-pemrograman-visual-basic.html
http://bowoblog.wordpress.com/2009/05/31/bahasa-pemrograman-visual-basic-6-0/

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (S I M)


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga berterimakasih kepada setiap pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam penyusunan makalah ini. 
Makalah untuk Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen kali ini mengangkat topik Sistem Informasi Manajemen. Makalah ini kami susun sedemikian rupa dengan mencari dan menggabungkan sejumlah informasi yang kami dapatkan melalaui beberapa referensi buku. Kami berharap dengan informasi yang kami dapat dan kemudian kami sajikan ini dapat memberikan penjelasan yang cukup.
Demikian satu dua kata yang bisa kami sampaikan kepada seluruh pembaca makalah ini. Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan, kami terlebih dahulu memohon maaf dan kami juga berharap semua pihak dapat memakluminya. Semoga semua pihak dapat menikmati dan mengambil esensi dari makalah ini. Terimakasih.
Bandung, 21 Desember 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Yang melatar belakangi pembuatan makalah dengan judul Pengertian Sistem Informasi Manajemen ini adalah untuk tugas kelompok pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan tujuan untuk meresum makalah-makalah dari kelompok ke-satu sampai ke-delapan.
Sistem Informasi Manajemen dapat merupakan sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategi organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1.      konsep Sistem Informasi Manajemen
2.      Evolusi Sistem Informasi Manajemen
3.      konsep system
4.      Analisis Sistem
5.      Perbandingan Sistem Manusia dan Mesin Sebagai Pengola Informasi
6.      Organisasi Sistem Informasi Manajemen
7.      Sistem Development Life Cycle (SDLC)
8.      Audit Sistem Informasi 
1.3 Tujuan
            Tujuan dari makalah ini yaitu menggabungkan semua materi yang ada dari kelompok ke-satu sampai ke-delapan menjadi satu makalah yang sub-sub judulnya ada dalam rumusan masalah diatas.
BAB II
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2.1 Pengertian Sistem
        Secara umum, Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.
2.2 Pengertian Informasi
       Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak  yang menunjukan jumlah tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan-catatan dalam bentuk kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Oleh karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan transaksi pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain.
2.3 Pengertian Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia  untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan. Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam manajemen meliputi manusia, material, dan modal.
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa sub system yang bekerjasama secara berkesinambungan dengan meimliki tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jika tersebut adalah system informasi maka sub-sub sistem yang ada adalah sub system yang menunjang terlaksananya proses informasi.
2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan sumber daya dalam organisasi yang bertanggungjawab mengolah data menjadi informasi yang digunakan pada setiap tingkat manajemen.
SIM dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan.
BAB III
3.1  Pentingnya suatu Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi Informasi menjadi bagian penting bagi suksesnya kepemimpinan dan manajemen suatu pedidikan.
Pentingnya Sistem Informasi  Manajemen adalah sebagai berikut :
1.    meningkatkan aksesibilitas yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara system informasi.
2.    menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan system informasi secara kritis.
3.    mengambangkan proses perencanaan yang efektif.
4.    mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung system informasi.

3.2 Evolusi Sistem Informasi Manajemen

1.       Era komputerisasi

Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan mainframe diperkenalkan organisasi, seperti IBM, kedunia industri. Kemampuan menghitung sedeikian cepat menyebabkan banyak sekali organisasi yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).

2.       Era teknologi informasi

Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi” –nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan mainframe).

3.      Era Sistem Informasi

Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management) pada hampir semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagi salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh organisasi yang ingin menang dalam persaingan bisnis

4.      Era Globalisasi Informasi

Fenomena yang terlihat adalah bahwa yang terlihat semenjak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi informasi (kompoter dan telekommunikasi) demikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara ekponensial. Dengan diperkenalkannya internet, telah mengalami perkembngan yang demikian pesat.
BAB IV
KONSEP SISTEM
4.1 Konsep Sistem
  Ada beberapa macam arti dari istilah sistem ini, baik secara etimologis maupun menurut pendapat beberapa ahli. Secara etimologis, sistem berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Systema yang mempunyai arti :
1.     Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
2.    Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.
4.2 Pengendalian Sistem
     Suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian diri suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control systems), pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).
4.3 Rancangan Sistem
         Rancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Menurut Susanto (2004:332) Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru.
·      Sistem Flow
Sistem flow adalah suatu bagan yang menunjukkan arus pekerjaan atau arus data dan operasi secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan procedure-procedure yang terdapat didalam sistem. Manfaat sistem flow ini adalah mampu memvisualisasi arus data dan hubungan yang rumit secara jelas. Untuk lebih jelasnya simbol-simbol dapat dilihat pada tabel berikut:
BAB V
ANALISIS SISTEM
5.1 Tahapan Analisis Sistem
Analisis Sistem (systems analysis) merupakan tahap setelah perencanaan sistem sebelum perancangan sistem. Analisis sistem sangat menentukan keberhasilan pengembangan sistem informasi karena kesalahan dalam tahap ini akan mempengaruhi langkah pengembangan sistem selanjutnya.
     Tahapan analisis sistem, meliputi beberapa langkah yaitu :
1.    Menentukan masalah utama dan lingkup kegiatan
2.    Mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah
3.    Menganalisa fakta-fakta
4.    Menentukan alternatif pemecahan yang mungkin
5.    Memilih alternatif pemecahan masalah
6.    Pembuatan studi kelayakan
5.2 Desain Sistem
Tahap setelah analisis sistem adalah perancangan sistem (systems design) dimana analisis sistem akan memikirkan bagaimana membentuk sistem baru yang diinginkan. Tahap perancangan sistem berupaya menentukan dan menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dapat menyelesaikan suatu permassalahan . tahap perancangan sistem merupakan tahap pemasukan idea tau gagasan guna memenuhi tujuan pengembangan sistem informasi sebagai persiapan untuk rancang bangun implementasi.
        Perancangan sistem dapat diartikan sebagai:
1.      Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2.      Pendefinisian kebutuhan fungsional
3.      Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4.      Menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dibentuk
5.      Penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
6.      Tahap yang menyangkut konfigurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
Tujuan desain sistem adalah untuk ntuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem serta untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.
BAB VI
PERBANDINGAN SISTEM MANUSIA DAN MESIN  SEBAGAI PENGOLAH INFORMASI
6.1 Manusia Sebagai Pengolah Informasi
Manusia adalah makhluk yang luar biasa kompleks,kita merupakan paduan antara makhluk material dan makhluk spiritual.dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya sendiri.
Oleh karena itu Manusia di pandang sebagai sistem yang memperoses informasi,yang bisa di jelaskan sebagai berikut:
1)      Informasi di terima dan di tanggapi dengan peroses memasukan-Keluaran (infut-output)
2)      Informasi di simpan di dalam ingantan (memori)
3)      Informasi di proses dan di aplikasikan dengan berbagai cara.
6.2 Mesin Sebagai Pengelola Informasi
  Mesin dalam arti Luas  Mencakup semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda yang bisa digunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya.Sebagai contoh
Sistem komputer terdiri dari prosesor memori I/O fungsi dasar yang di bentuk oleh sistem komputer adalah eksekusi program,program yang akan di eksekusi berisi sebuah instruksi yang di simpan di dalam memori CPU akan melakukan tugas ini dnegan mengeksekusi program.
6.3 Interaksi Manusia dan Komputer








Rounded Rectangle: Input : Angka,karakter,gambar dll 


Oval: proses

Komputer Sebagai Masukan-Keluaran
Seperti manusia bahwa komputer juga mempunyai masukan secara langsung dan tidak langsung :
a)       Direc Input (masukan langsung) : Mouse,Keyboard
b)      Indirec Input (masukan tidak langsung ) : scanner,network
BAB VII
ORGANISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
7.1 Organisasi Sistem Informasi Manajemen
1.      Definisi Organisasi.
Organisasi adalah struktur social resmi yang stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan dan memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan output .definisi teknis ini menekankan tiga unsure dari sebuah organisasi . modal dan tenaga kerja merupakan factor-faktor produksi utama yang di sediakan oleh lingkungan
7.2 Sentralisasi dan Desentralisasi
Adalah pemusatan perangkat keras dan perangkat lunak serta proses pengolahan data di satu tempat. Pada masa awal digunakannya computer, sentralisasi sangat kuat.Indonesia pada tahun 1970 masih menggunakan teknologi generasi pertama (di Amerika sudah sejak 1950). Karena computer masih dianggap mahal dan masih langkanya orang yang dapat mengoperasikan computer, maka perusahaan lebih mengambil kebijakan sentralisasi.
7.3 Konsep Struktur  Dasar
1.        Bentuk–bentuk sistem informasi
2.        Kebutuhan informasi untuk kegiatan operasional
3.        Kebutuhan informasi untuk kegiatan manajemen .
4.        Kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan .
7.4 Struktur Sistem Informasi Manajemen
Komponen-komponen fisik suatu sistem informasi manajemen mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), berkas-berkas dan pangkalan data (files and data base), prosedur-prosedur kerja (procedures), dan tenaga pelaksana  (operating personnel).
BAB VIII
SYSTEM DEVELPOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
8.1 Pengertian Sistem DevelopmentLife Cycle
SDLC (System Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) dalam rekayasa Sistem dan rekayasa perangkat lunak  adalah suatu proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi  yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.Sistem Development Life Cycle (SDLC) juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak.
Langkah-langkah yang digunakan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi :
a)         Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.
b)        Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
c)         Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.
d)        Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
e)         Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
f)         Merancang sistem informasi baru.
g)        Membangun sistem informasi baru.
h)        Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
i)          Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
bila diperlukan.
8.2 Fase-fase Sistem Development Life Cycle (SDLC)
1.        Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan, lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study).Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan, membuat manajemen proyek. Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :
-            Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
-            Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
-            Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
-            Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
-            Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
2.        Analisis Sistem (Systems Analysis)
Yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem, tujuan proyek memurnikan menjadi fungsi didefinisikan dan operasi dari aplikasi dimaksud. Menganalisa pengguna akhir informasi yang dibutuhkan, mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan sistem yang akan dibangun. Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
-            Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
-            Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.
-            Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
-            Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
-            Mendefinisikan kebutuhan sistem.
3.        Perancangan Sistem (Systems Design)
Membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi, menjelaskan fitur yang diinginkan dan operasi secara rinci, termasuk tata letak layar, aturan bisnis, diagram proses, pseudo dan dokumentasi lainnya.
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
-            Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
-            Menganalisa data dan membuat skema database.
-            Merancang user interface.
8.3 Teknik Dalam SDLC Dan Keuntungan Tehnik SDLC
Dalam perkembangannya SDLC dilengkapi oleh berbagai teknik pengembangan
sistem, yaitu:
1.    Prototyping
2.    Waterfall
3.    Spiral
4.    Model
5.    Formal Method
6.    Extreme Programming
7.    Rapid Application Development
8.    Parallel Development Methodology
BAB IX
AUDIT SISTEM INFORMASI
9.1 Pengertian Audit Sistem Informasi
Ron Weber (1999,10) mengemukakan bahwa audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian  tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.
9.2 Fungsi dan Peranan Internal Auditor
Fungsi dan Peranan Internal Auditor sangat luas dan kompleks. Yang secara tidak langsung apabila dikaitkan dengan sebuah perusahaan, ialah untuk memastikan bahwa “PERUSAHAAN TAAT PADA ATURAN” di dalam perusahaan itu sendiri (internal) ditambah dengan eksternal.
1. Aturan di Dalam (Internal)
2. Aturan di Luar (External)
9.3 Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
1. Mengamankan asset
2. Menjaga integritas data
3. Menjaga efektivitas sistem
4. Mencapai efisiensi sumberdaya.
9.4 Jenis-jenis Audit berdasarkan bidang
1.      Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
2.      Audit kepatuhan/ketaatan
Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
3.      Audit operasional
Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
4.      Audit Forensik
Tujuan dari audit forensik adalah mendeteksi atau mencegah berbagai jenis kecurangan (fraud). Penggunaan auditor untuk melaksanakan audit forensik telah tumbuh pesat. Beberapa contoh di mana audit forensik bisa dilaksanakan
5.      Audit Sistem Informasi
Audit yang bertujuan sebagai sistem informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika me;aksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi:
6.      Audit Investigasi
Audit Investigatif adalah: “Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada.