KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa sehingga penyusunan
makalah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga berterimakasih
kepada setiap pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Makalah untuk
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen kali ini mengangkat topik Sistem
Informasi Manajemen. Makalah ini kami susun sedemikian rupa dengan mencari dan
menggabungkan sejumlah informasi yang kami dapatkan melalaui beberapa referensi
buku. Kami berharap dengan informasi yang kami dapat dan kemudian kami sajikan
ini dapat memberikan penjelasan yang cukup.
Demikian satu dua
kata yang bisa kami sampaikan kepada seluruh pembaca makalah ini. Jika ada
kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan, kami terlebih dahulu memohon
maaf dan kami juga berharap semua pihak dapat memakluminya. Semoga semua pihak
dapat menikmati dan mengambil esensi dari makalah ini. Terimakasih.
Bandung, 21
Desember 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Yang melatar
belakangi pembuatan makalah dengan judul Pengertian Sistem Informasi Manajemen
ini adalah untuk tugas kelompok pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
dengan tujuan untuk meresum makalah-makalah dari kelompok ke-satu sampai
ke-delapan.
Sistem Informasi
Manajemen dapat merupakan sekumpulan subsistem yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, berinteraksi dan
bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu
untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa
data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran
(output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna
dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu
juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan
strategi organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan
tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. konsep Sistem Informasi Manajemen
2. Evolusi Sistem Informasi Manajemen
3. konsep system
4. Analisis Sistem
5. Perbandingan Sistem Manusia dan Mesin
Sebagai Pengola Informasi
6. Organisasi Sistem Informasi Manajemen
7. Sistem Development Life Cycle (SDLC)
8. Audit Sistem Informasi
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu
menggabungkan semua materi yang ada dari kelompok ke-satu sampai ke-delapan
menjadi satu makalah yang sub-sub judulnya ada dalam rumusan masalah diatas.
BAB II
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2.1
Pengertian Sistem
Secara umum, Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang
dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk
melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.
2.2
Pengertian Informasi
Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang
kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok
lambang tertentu yang tidak acak yang
menunjukan jumlah tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan-catatan dalam
bentuk kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Oleh
karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.
Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan transaksi pembelian,
catatan transaksi penjualan, dan lain-lain.
2.3
Pengertian Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai proses
memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia
untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai
suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan.
Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam manajemen meliputi manusia, material,
dan modal.
2.4
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa sub
system yang bekerjasama secara berkesinambungan dengan meimliki tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Jika tersebut adalah system informasi maka sub-sub
sistem yang ada
adalah sub system yang menunjang terlaksananya proses informasi.
2.5
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
kumpulan sumber daya dalam organisasi yang bertanggungjawab mengolah data menjadi
informasi yang digunakan pada setiap tingkat manajemen.
SIM dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, berinteraksi dan bekerjasama antara
bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan
fungsi pengolahan data, menerima masukan (input)
berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing),
dan menghasilkan keluaran (output) berupa
informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan.
BAB III
3.1
Pentingnya suatu Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi Informasi menjadi bagian
penting bagi suksesnya kepemimpinan dan manajemen suatu pedidikan.
Pentingnya Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut :
1.
meningkatkan
aksesibilitas yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai,
tanpa mengharuskan adanya perantara system informasi.
2.
menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan system informasi
secara kritis.
3.
mengambangkan
proses perencanaan yang efektif.
4.
mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung system informasi.
3.2 Evolusi Sistem Informasi Manajemen
Periode ini dimulai sekitar tahun
1960-an ketika minicomputer dan mainframe diperkenalkan organisasi, seperti
IBM, kedunia industri. Kemampuan menghitung sedeikian cepat menyebabkan banyak
sekali organisasi yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data
processing).
Kemajuan teknologi digital yang
dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa
“revolusi” –nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer
mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. (dengan
kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan mainframe).
Teori-teori manajemen organisasi
modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu
teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen
perubahan (change management) pada hampir semua kerangka teori manajemen
perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagi salah satu komponen
utama yang harus diperhatikan oleh organisasi yang ingin menang dalam
persaingan bisnis
Fenomena yang terlihat adalah bahwa yang
terlihat semenjak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi
informasi (kompoter dan telekommunikasi) demikian pesatnya, sehingga kalau
digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara ekponensial. Dengan diperkenalkannya internet, telah mengalami perkembngan yang
demikian pesat.
BAB IV
KONSEP SISTEM
4.1 Konsep Sistem
Ada beberapa macam arti dari istilah sistem ini, baik secara etimologis
maupun menurut pendapat beberapa ahli. Secara etimologis, sistem berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu Systema yang
mempunyai arti :
1. Suatu
keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
2. Hubungan
yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.
4.2 Pengendalian Sistem
Suatu sistem
tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka
sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian.
Pengendalian diri suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control systems), pengendalian
umpan maju (feed forward control system)
dan pengendalian pencegahan (preventive
control system).
4.3 Rancangan Sistem
Rancangan sistem adalah merancang atau
mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi
dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Menurut
Susanto (2004:332) Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang
baru.
·
Sistem Flow
Sistem flow adalah suatu bagan yang menunjukkan arus pekerjaan atau
arus data dan operasi secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan
urutan procedure-procedure yang terdapat didalam sistem. Manfaat sistem flow ini adalah mampu memvisualisasi arus data dan
hubungan yang rumit secara jelas. Untuk lebih jelasnya simbol-simbol dapat
dilihat pada tabel berikut:
BAB V
ANALISIS SISTEM
5.1 Tahapan
Analisis Sistem
Analisis
Sistem (systems analysis) merupakan
tahap setelah perencanaan sistem sebelum perancangan sistem. Analisis sistem
sangat menentukan keberhasilan pengembangan sistem informasi karena kesalahan
dalam tahap ini akan mempengaruhi langkah pengembangan sistem selanjutnya.
Tahapan analisis sistem, meliputi beberapa
langkah yaitu :
1. Menentukan
masalah utama dan lingkup kegiatan
2. Mengumpulkan
fakta yang berhubungan dengan masalah
3. Menganalisa
fakta-fakta
4. Menentukan
alternatif pemecahan yang mungkin
5. Memilih
alternatif pemecahan masalah
6. Pembuatan
studi kelayakan
5.2 Desain Sistem
Tahap setelah analisis sistem
adalah perancangan sistem (systems design)
dimana analisis sistem akan memikirkan bagaimana membentuk sistem baru yang
diinginkan. Tahap perancangan sistem berupaya menentukan dan menggambarkan
bagaimana suatu sistem akan dapat menyelesaikan suatu permassalahan . tahap
perancangan sistem merupakan tahap pemasukan idea tau gagasan guna memenuhi
tujuan pengembangan sistem informasi sebagai persiapan untuk rancang bangun
implementasi.
Perancangan sistem dapat diartikan
sebagai:
1. Tahap
setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian
kebutuhan fungsional
3. Persiapan
untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan
bagaimana suatu sistem akan dibentuk
5. Penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
6. Tahap
yang menyangkut konfigurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari
suatu sistem
Tujuan
desain sistem adalah untuk ntuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai
sistem serta untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Tujuan dari desain
sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user
tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari
desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem
informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk
pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.
Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai
dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.
BAB VI
PERBANDINGAN
SISTEM MANUSIA DAN MESIN SEBAGAI
PENGOLAH INFORMASI
6.1 Manusia Sebagai
Pengolah Informasi
Manusia adalah makhluk yang luar biasa kompleks,kita
merupakan paduan antara makhluk material dan makhluk spiritual.dinamika manusia
tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan
dirinya sendiri.
Oleh karena itu Manusia di pandang
sebagai sistem yang memperoses informasi,yang bisa di jelaskan sebagai berikut:
1) Informasi
di terima dan di tanggapi dengan peroses memasukan-Keluaran (infut-output)
2) Informasi
di simpan di dalam ingantan (memori)
3) Informasi
di proses dan di aplikasikan dengan berbagai cara.
6.2 Mesin Sebagai Pengelola
Informasi
Mesin dalam arti Luas Mencakup
semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda
yang bisa digunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya.Sebagai contoh
Sistem komputer terdiri dari prosesor memori I/O fungsi
dasar yang di bentuk oleh sistem komputer adalah eksekusi program,program yang
akan di eksekusi berisi sebuah instruksi yang di simpan di dalam memori CPU
akan melakukan tugas ini dnegan mengeksekusi program.
6.3 Interaksi Manusia dan
Komputer
Komputer
Sebagai Masukan-Keluaran
Seperti manusia bahwa komputer juga mempunyai masukan
secara langsung dan tidak langsung :
a)
Direc Input
(masukan langsung) : Mouse,Keyboard
b)
Indirec Input
(masukan tidak langsung ) : scanner,network
BAB
VII
ORGANISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
7.1 Organisasi Sistem
Informasi Manajemen
1. Definisi
Organisasi.
Organisasi adalah struktur social
resmi yang stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan dan
memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan output .definisi teknis ini
menekankan tiga unsure dari sebuah organisasi . modal dan tenaga kerja
merupakan factor-faktor produksi utama yang di sediakan oleh lingkungan
7.2 Sentralisasi dan
Desentralisasi
Adalah pemusatan perangkat keras
dan perangkat lunak serta proses pengolahan data di satu tempat. Pada masa awal
digunakannya computer, sentralisasi sangat kuat.Indonesia pada tahun 1970 masih
menggunakan teknologi generasi pertama (di Amerika sudah sejak 1950). Karena
computer masih dianggap mahal dan masih langkanya orang yang dapat
mengoperasikan computer, maka perusahaan lebih mengambil kebijakan
sentralisasi.
7.3 Konsep Struktur Dasar
1.
Bentuk–bentuk
sistem informasi
2.
Kebutuhan
informasi untuk kegiatan operasional
3.
Kebutuhan
informasi untuk kegiatan manajemen .
4.
Kebutuhan
informasi untuk pengambilan keputusan .
7.4 Struktur Sistem
Informasi Manajemen
Komponen-komponen fisik suatu
sistem informasi manajemen mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), berkas-berkas dan pangkalan data (files and data base),
prosedur-prosedur kerja (procedures), dan tenaga pelaksana (operating personnel).
BAB
VIII
SYSTEM
DEVELPOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
8.1 Pengertian
Sistem DevelopmentLife Cycle
SDLC
(System Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)
dalam rekayasa Sistem dan rekayasa
perangkat lunak adalah suatu proses pembuatan dan pengubahan
sistem serta model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.Sistem Development Life
Cycle (SDLC) juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem
perangkat lunak.
Langkah-langkah yang digunakan oleh
analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi :
a)
Melakukan survei
dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.
b)
Mempelajari dan
menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
c)
Menentukan permintaan
pemakai sistem informasi.
d)
Memilih solusi
atau pemecahan masalah yang paling baik.
e)
Menentukan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
f)
Merancang sistem
informasi baru.
g)
Membangun sistem
informasi baru.
h)
Mengkomunikasikan
dan mengimplementasikan sistem informasi baru
i)
Memelihara dan
melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
bila diperlukan.
8.2 Fase-fase
Sistem Development Life Cycle (SDLC)
1.
Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang
berjalan,
lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility
study).Mendefinisikan sistem yang akan
dikembangkan, membuat manajemen proyek. Aktivitas-aktivitas
yang ada meliputi :
-
Pembentukan dan
konsolidasi tim pengembang.
-
Mendefinisikan
tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
-
Mengidentifikasi
apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
-
Menentukan dan
evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
-
Penentuan
prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
2.
Analisis Sistem (Systems Analysis)
Yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan
dengan proyek sistem, tujuan proyek memurnikan menjadi
fungsi didefinisikan dan operasi dari aplikasi dimaksud. Menganalisa pengguna
akhir informasi yang dibutuhkan, mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan
sistem yang akan dibangun. Analisa sistem adalah tahap di mana
dilakukan beberapa aktivitas berikut:
-
Melakukan studi
literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
-
Brainstorming
dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan
sistem.
-
Mengklasifikasikan
masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
-
Analisa
kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
-
Mendefinisikan
kebutuhan sistem.
3.
Perancangan Sistem (Systems Design)
Membuat desain aliran kerja manajemen dan desain
pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi,
menjelaskan fitur yang diinginkan dan operasi secara rinci, termasuk tata letak
layar, aturan bisnis, diagram proses, pseudo dan dokumentasi lainnya.
Pada tahap ini, features dan
operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas
yang dilakukan adalah:
-
Menganalisa
interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
-
Menganalisa data
dan membuat skema database.
-
Merancang user
interface.
8.3 Teknik
Dalam SDLC Dan Keuntungan Tehnik SDLC
Dalam perkembangannya
SDLC dilengkapi oleh berbagai teknik pengembangan
sistem, yaitu:
1. Prototyping
2. Waterfall
3. Spiral
4. Model
5. Formal
Method
6.
Extreme Programming
7.
Rapid Application Development
8.
Parallel Development Methodology
BAB
IX
AUDIT
SISTEM INFORMASI
9.1 Pengertian
Audit Sistem Informasi
Ron Weber (1999,10) mengemukakan bahwa
audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti
untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara
integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan
menggunakan sumberdaya secara efisien.
9.2 Fungsi
dan Peranan Internal Auditor
Fungsi dan
Peranan Internal Auditor sangat luas dan
kompleks. Yang secara tidak langsung apabila dikaitkan dengan sebuah
perusahaan, ialah untuk memastikan bahwa “PERUSAHAAN TAAT PADA ATURAN” di dalam
perusahaan itu sendiri (internal) ditambah dengan eksternal.
1. Aturan di
Dalam (Internal)
2. Aturan di
Luar (External)
9.3 Tujuan Audit Sistem
Informasi
Tujuan audit
sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
1.
Mengamankan asset
2.
Menjaga integritas data
3.
Menjaga efektivitas sistem
4.
Mencapai efisiensi sumberdaya.
9.4 Jenis-jenis
Audit berdasarkan bidang
1. Audit laporan keuangan
Audit
laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud
agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan
secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
2. Audit kepatuhan/ketaatan
Audit
kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu
entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
3. Audit operasional
Audit
operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
4. Audit Forensik
Tujuan
dari audit forensik adalah mendeteksi atau mencegah berbagai jenis kecurangan
(fraud). Penggunaan auditor untuk melaksanakan audit forensik telah tumbuh
pesat. Beberapa contoh di mana audit forensik bisa dilaksanakan
5. Audit Sistem Informasi
Audit yang bertujuan sebagai sistem
informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang
melindungi sistem tersebut. Ketika me;aksanakan audit sistem informasi, para auditor
harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi:
6.
Audit Investigasi
Audit Investigatif adalah:
“Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify),
dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada.