. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (S I M) ~ Teknik Komputer dan Jaringan

Tuesday, September 29, 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (S I M)


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga berterimakasih kepada setiap pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam penyusunan makalah ini. 
Makalah untuk Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen kali ini mengangkat topik Sistem Informasi Manajemen. Makalah ini kami susun sedemikian rupa dengan mencari dan menggabungkan sejumlah informasi yang kami dapatkan melalaui beberapa referensi buku. Kami berharap dengan informasi yang kami dapat dan kemudian kami sajikan ini dapat memberikan penjelasan yang cukup.
Demikian satu dua kata yang bisa kami sampaikan kepada seluruh pembaca makalah ini. Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan, kami terlebih dahulu memohon maaf dan kami juga berharap semua pihak dapat memakluminya. Semoga semua pihak dapat menikmati dan mengambil esensi dari makalah ini. Terimakasih.
Bandung, 21 Desember 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Yang melatar belakangi pembuatan makalah dengan judul Pengertian Sistem Informasi Manajemen ini adalah untuk tugas kelompok pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan tujuan untuk meresum makalah-makalah dari kelompok ke-satu sampai ke-delapan.
Sistem Informasi Manajemen dapat merupakan sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategi organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1.      konsep Sistem Informasi Manajemen
2.      Evolusi Sistem Informasi Manajemen
3.      konsep system
4.      Analisis Sistem
5.      Perbandingan Sistem Manusia dan Mesin Sebagai Pengola Informasi
6.      Organisasi Sistem Informasi Manajemen
7.      Sistem Development Life Cycle (SDLC)
8.      Audit Sistem Informasi 
1.3 Tujuan
            Tujuan dari makalah ini yaitu menggabungkan semua materi yang ada dari kelompok ke-satu sampai ke-delapan menjadi satu makalah yang sub-sub judulnya ada dalam rumusan masalah diatas.
BAB II
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2.1 Pengertian Sistem
        Secara umum, Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.
2.2 Pengertian Informasi
       Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak  yang menunjukan jumlah tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan-catatan dalam bentuk kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Oleh karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan transaksi pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain.
2.3 Pengertian Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia  untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan. Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam manajemen meliputi manusia, material, dan modal.
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa sub system yang bekerjasama secara berkesinambungan dengan meimliki tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jika tersebut adalah system informasi maka sub-sub sistem yang ada adalah sub system yang menunjang terlaksananya proses informasi.
2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan sumber daya dalam organisasi yang bertanggungjawab mengolah data menjadi informasi yang digunakan pada setiap tingkat manajemen.
SIM dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan.
BAB III
3.1  Pentingnya suatu Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi Informasi menjadi bagian penting bagi suksesnya kepemimpinan dan manajemen suatu pedidikan.
Pentingnya Sistem Informasi  Manajemen adalah sebagai berikut :
1.    meningkatkan aksesibilitas yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara system informasi.
2.    menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan system informasi secara kritis.
3.    mengambangkan proses perencanaan yang efektif.
4.    mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung system informasi.

3.2 Evolusi Sistem Informasi Manajemen

1.       Era komputerisasi

Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan mainframe diperkenalkan organisasi, seperti IBM, kedunia industri. Kemampuan menghitung sedeikian cepat menyebabkan banyak sekali organisasi yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).

2.       Era teknologi informasi

Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi” –nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan mainframe).

3.      Era Sistem Informasi

Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management) pada hampir semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagi salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh organisasi yang ingin menang dalam persaingan bisnis

4.      Era Globalisasi Informasi

Fenomena yang terlihat adalah bahwa yang terlihat semenjak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi informasi (kompoter dan telekommunikasi) demikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara ekponensial. Dengan diperkenalkannya internet, telah mengalami perkembngan yang demikian pesat.
BAB IV
KONSEP SISTEM
4.1 Konsep Sistem
  Ada beberapa macam arti dari istilah sistem ini, baik secara etimologis maupun menurut pendapat beberapa ahli. Secara etimologis, sistem berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Systema yang mempunyai arti :
1.     Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
2.    Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.
4.2 Pengendalian Sistem
     Suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian diri suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control systems), pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).
4.3 Rancangan Sistem
         Rancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Menurut Susanto (2004:332) Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru.
·      Sistem Flow
Sistem flow adalah suatu bagan yang menunjukkan arus pekerjaan atau arus data dan operasi secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan procedure-procedure yang terdapat didalam sistem. Manfaat sistem flow ini adalah mampu memvisualisasi arus data dan hubungan yang rumit secara jelas. Untuk lebih jelasnya simbol-simbol dapat dilihat pada tabel berikut:
BAB V
ANALISIS SISTEM
5.1 Tahapan Analisis Sistem
Analisis Sistem (systems analysis) merupakan tahap setelah perencanaan sistem sebelum perancangan sistem. Analisis sistem sangat menentukan keberhasilan pengembangan sistem informasi karena kesalahan dalam tahap ini akan mempengaruhi langkah pengembangan sistem selanjutnya.
     Tahapan analisis sistem, meliputi beberapa langkah yaitu :
1.    Menentukan masalah utama dan lingkup kegiatan
2.    Mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah
3.    Menganalisa fakta-fakta
4.    Menentukan alternatif pemecahan yang mungkin
5.    Memilih alternatif pemecahan masalah
6.    Pembuatan studi kelayakan
5.2 Desain Sistem
Tahap setelah analisis sistem adalah perancangan sistem (systems design) dimana analisis sistem akan memikirkan bagaimana membentuk sistem baru yang diinginkan. Tahap perancangan sistem berupaya menentukan dan menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dapat menyelesaikan suatu permassalahan . tahap perancangan sistem merupakan tahap pemasukan idea tau gagasan guna memenuhi tujuan pengembangan sistem informasi sebagai persiapan untuk rancang bangun implementasi.
        Perancangan sistem dapat diartikan sebagai:
1.      Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2.      Pendefinisian kebutuhan fungsional
3.      Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4.      Menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dibentuk
5.      Penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
6.      Tahap yang menyangkut konfigurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
Tujuan desain sistem adalah untuk ntuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem serta untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.
BAB VI
PERBANDINGAN SISTEM MANUSIA DAN MESIN  SEBAGAI PENGOLAH INFORMASI
6.1 Manusia Sebagai Pengolah Informasi
Manusia adalah makhluk yang luar biasa kompleks,kita merupakan paduan antara makhluk material dan makhluk spiritual.dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya sendiri.
Oleh karena itu Manusia di pandang sebagai sistem yang memperoses informasi,yang bisa di jelaskan sebagai berikut:
1)      Informasi di terima dan di tanggapi dengan peroses memasukan-Keluaran (infut-output)
2)      Informasi di simpan di dalam ingantan (memori)
3)      Informasi di proses dan di aplikasikan dengan berbagai cara.
6.2 Mesin Sebagai Pengelola Informasi
  Mesin dalam arti Luas  Mencakup semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda yang bisa digunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya.Sebagai contoh
Sistem komputer terdiri dari prosesor memori I/O fungsi dasar yang di bentuk oleh sistem komputer adalah eksekusi program,program yang akan di eksekusi berisi sebuah instruksi yang di simpan di dalam memori CPU akan melakukan tugas ini dnegan mengeksekusi program.
6.3 Interaksi Manusia dan Komputer








Rounded Rectangle: Input : Angka,karakter,gambar dll 


Oval: proses

Komputer Sebagai Masukan-Keluaran
Seperti manusia bahwa komputer juga mempunyai masukan secara langsung dan tidak langsung :
a)       Direc Input (masukan langsung) : Mouse,Keyboard
b)      Indirec Input (masukan tidak langsung ) : scanner,network
BAB VII
ORGANISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
7.1 Organisasi Sistem Informasi Manajemen
1.      Definisi Organisasi.
Organisasi adalah struktur social resmi yang stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan dan memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan output .definisi teknis ini menekankan tiga unsure dari sebuah organisasi . modal dan tenaga kerja merupakan factor-faktor produksi utama yang di sediakan oleh lingkungan
7.2 Sentralisasi dan Desentralisasi
Adalah pemusatan perangkat keras dan perangkat lunak serta proses pengolahan data di satu tempat. Pada masa awal digunakannya computer, sentralisasi sangat kuat.Indonesia pada tahun 1970 masih menggunakan teknologi generasi pertama (di Amerika sudah sejak 1950). Karena computer masih dianggap mahal dan masih langkanya orang yang dapat mengoperasikan computer, maka perusahaan lebih mengambil kebijakan sentralisasi.
7.3 Konsep Struktur  Dasar
1.        Bentuk–bentuk sistem informasi
2.        Kebutuhan informasi untuk kegiatan operasional
3.        Kebutuhan informasi untuk kegiatan manajemen .
4.        Kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan .
7.4 Struktur Sistem Informasi Manajemen
Komponen-komponen fisik suatu sistem informasi manajemen mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), berkas-berkas dan pangkalan data (files and data base), prosedur-prosedur kerja (procedures), dan tenaga pelaksana  (operating personnel).
BAB VIII
SYSTEM DEVELPOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
8.1 Pengertian Sistem DevelopmentLife Cycle
SDLC (System Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) dalam rekayasa Sistem dan rekayasa perangkat lunak  adalah suatu proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi  yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.Sistem Development Life Cycle (SDLC) juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak.
Langkah-langkah yang digunakan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi :
a)         Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.
b)        Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
c)         Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.
d)        Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
e)         Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
f)         Merancang sistem informasi baru.
g)        Membangun sistem informasi baru.
h)        Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
i)          Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
bila diperlukan.
8.2 Fase-fase Sistem Development Life Cycle (SDLC)
1.        Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan, lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study).Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan, membuat manajemen proyek. Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :
-            Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
-            Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
-            Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
-            Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
-            Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
2.        Analisis Sistem (Systems Analysis)
Yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem, tujuan proyek memurnikan menjadi fungsi didefinisikan dan operasi dari aplikasi dimaksud. Menganalisa pengguna akhir informasi yang dibutuhkan, mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan sistem yang akan dibangun. Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
-            Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
-            Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.
-            Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
-            Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
-            Mendefinisikan kebutuhan sistem.
3.        Perancangan Sistem (Systems Design)
Membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi, menjelaskan fitur yang diinginkan dan operasi secara rinci, termasuk tata letak layar, aturan bisnis, diagram proses, pseudo dan dokumentasi lainnya.
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
-            Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
-            Menganalisa data dan membuat skema database.
-            Merancang user interface.
8.3 Teknik Dalam SDLC Dan Keuntungan Tehnik SDLC
Dalam perkembangannya SDLC dilengkapi oleh berbagai teknik pengembangan
sistem, yaitu:
1.    Prototyping
2.    Waterfall
3.    Spiral
4.    Model
5.    Formal Method
6.    Extreme Programming
7.    Rapid Application Development
8.    Parallel Development Methodology
BAB IX
AUDIT SISTEM INFORMASI
9.1 Pengertian Audit Sistem Informasi
Ron Weber (1999,10) mengemukakan bahwa audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian  tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.
9.2 Fungsi dan Peranan Internal Auditor
Fungsi dan Peranan Internal Auditor sangat luas dan kompleks. Yang secara tidak langsung apabila dikaitkan dengan sebuah perusahaan, ialah untuk memastikan bahwa “PERUSAHAAN TAAT PADA ATURAN” di dalam perusahaan itu sendiri (internal) ditambah dengan eksternal.
1. Aturan di Dalam (Internal)
2. Aturan di Luar (External)
9.3 Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
1. Mengamankan asset
2. Menjaga integritas data
3. Menjaga efektivitas sistem
4. Mencapai efisiensi sumberdaya.
9.4 Jenis-jenis Audit berdasarkan bidang
1.      Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
2.      Audit kepatuhan/ketaatan
Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
3.      Audit operasional
Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
4.      Audit Forensik
Tujuan dari audit forensik adalah mendeteksi atau mencegah berbagai jenis kecurangan (fraud). Penggunaan auditor untuk melaksanakan audit forensik telah tumbuh pesat. Beberapa contoh di mana audit forensik bisa dilaksanakan
5.      Audit Sistem Informasi
Audit yang bertujuan sebagai sistem informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika me;aksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi:
6.      Audit Investigasi
Audit Investigatif adalah: “Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada.

0 komentar:

Post a Comment